Jumat 28 Dec 2012 15:53 WIB

Kemkes akan Tegur RSAB Harapan Kita

Kantor Kementerian Kesehatan RI.
Foto: hukumonline.com
Kantor Kementerian Kesehatan RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyatakan akan memberi teguran dan sanksi kepada Direksi RSAB Harapan Kita. Langkah itu dilakukan Kemkes terkait kasus syuting sinetron "Love in Paris" yang dilakukan di ruang ICU rumah sakit tersebut sehingga mengganggu kenyamanan pasien.

"Kami akan melakukan peneguran kepada direksi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Pasti akan ada suatu teguran yang nanti ditetapkan oleh Menteri Kesehatan secara berjenjang sesuai peraturan yang ada," kata Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Chairul Radjab Nasution dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat (28/12).

Adanya kegiatan syuting sinetron itu sebelumnya dikeluhkan oleh keluarga pasien Ayu Tria (9) yang masuk rumah sakit Harapan Kita pada Rabu (26/12) malam akibat leukemia yang dideritanya sehingga membutuhkan perawatan di ICU.

Ayah dari pasien, Kurnianto Ahmad Syaiful (47) mengatakan bahwa Ayu merupakan penderita leukemia sejak usia dua tahun dan terpaksa masuk rumah sakit karena diare yang cukup serius dan selepas dari UGD diharuskan masuk ke ruangan ICU.

Namun kondisi ruang ICU RSIA Harapan Kita yang sedang sibuk melakukan syuting tersebut diakui Kurnianto telah membuat ketidaknyamanan dan juga beberapa hambatan dalam menemani anaknya yang akhirnya meninggal setelah mendapatkan perawatan. 

"Jam setengah dua (01.30) suster memanggil saya untuk melihat keadaan anak saya. Saya garisbawahi, saya merasa ketidaknyamanan (atas proses syuting). Harusnya masuk lewat pintu depan, ini dipandu lewat pintu samping," ujar Kurnianto. 

Pada sekitar pukul 02.00 WIB Ayu mengalami koma dimana jantungnya berhenti bekerja dan dipompa namun pada pukul 02.30 WIB Ayu dinyatakan meningggal oleh dokter yang menanganinya. 

Chairul mengakui kondisi adanya proses syuting di ruang ICU itu memang mengganggu kenyamanan meskipun tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan secara langsung. 

"Tidak ada hambatan ketika pasien masuk UGD terus ke ICU karena memang ada tempat kosong di ICU itu. Syuting dilakukan di lokasi lain dari ICU yang tidak dimanfaatkan dan memang lagi kosong dan ada beberapa alat yang disimpan di sana. Jadi ruang itu memang tidak termanfaatkan, itu yang digunakan untuk syuting," papar Chairul.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement