Sabtu 29 Dec 2012 18:01 WIB

Yogyakarta Mulai 'Diserbu' Orang

Rep: Andi Ikhbal / Red: Citra Listya Rini
Kawasan Malioboro
Foto: Antara
Kawasan Malioboro

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang akhir tahun 2012, kasawan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu incaran lokasi berlibur. Daerah lereng Gunung Merapi menjadi salah satu pilihan favorit pengunjung.

Menurut pantauan Republika, semenjak Ahad (22/12) lalu, sudah terlihat banyak kendaraan dengan plat nomor luar kota melintasi jalan Kaliurang, Sleman. Hingga hari ini, Sabtu (29/12), beberapa pintu masuk kawasan wisata Merapi di Kaliurang dan Umbulaharjo mengalami antrean yang cukup panjang.

Petugas retribusi wisata Kaliurang, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Kabupaten Sleman, Sri Purwarti mengatakan, pada tahun ini kepadatan pengunjung naik mencapai 20 persen di banding tahun sebelumnya.

"Puncak wisatawan diprediksi pada hari Senin (31/12)," kata Sri kepada Republika. Selain itu, dia menyebutkan, umumnya kunjungan meningkat di akhir pekan. 

Pekan lalu, ada lebih dari 4.752 pengunjung yang datang ke Yogyakarta dengan rincian sekitar 611 mobil, 742 motor dan 57 bus. Sedangkan penjualan tiket mencapai Rp 16,4 juta.

Padahal pada hari-hari biasa, hasil penjualan tiket tidak pernah melebihi Rp 1 juta. Menjelang pergantian tahun, pengunjung diperkirakan akan melebihi 5.000 orang.

Kemudian, untuk wisata Volcano Tour di Kecamatan Cangkringan, Sleman, ada lebih dari 400 tiket yang terjual. Sebagian besar dari mereka, ingin melihat kawasan yang erupsi besar pada 2010 di .

Kemudian, untuk penyewaan jeep di lokasi wisata tersebut, Koordinator Jeep Wisata Lava Tour di Tlogo Putri Kaliurang, Feri Widiantoro mengatakan, pengunjung yang datang bisa mencapai 500 orang di saat akhir pekan. Karena itu, bila penyewaan jeep biasaynya berkisar Rp 250 ribu, dapat naik mencapai Rp 300 ribu.

Untuk lokasi wisata kuliner di Pantai Depok, Parangtritis, Bantul, jumlah pengunjung yang datang belakangan ini, naik mencapai 50 persen. Namun lonjakan tersebut, tidak membuat para nelayan ataupun pedagang makanan sea food menaikan harganya. 

Selain wisata alam, beberapa lokasi kota seperti Malioboro, Alun-alun kota, dan museum-museum pun terpantau padat dikunjungi pendatang. Sebagian besar dari mereka hanya menganggap, lokasi tersebut merupakan wisata utama Yogyakarta.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement