REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ribuan orang memenuhi Taman Fatahillah dengan beragam aktivitas.
Mulai dari berkeliling dengan sepeda ontel, mengerubungi penjual kalung, mengambil gambar dengan kamera, hingga mengunjungi Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah).
Liburan ini, pengunjung museum itu membludak. Salah satu pengunjung, Yahya (36), datang membawa tiga anak perempuannya; Marisa (10), Zakiah (9) dan Sofia (8).
Mereka, seperti ribuan pengunjung lain, sedang menghabiskan masa liburannya dengan berwisata ke Kota. Sebelum sampai di sana, mereka sebelumnya sudah ke Planetarium dan Monas.
Yahya mengaku walaupun sudah belasan tahun menjadi warga Cilincing, Jakarta Utara, ini merupakan kunjungan pertamanya ke Kota. ''Museumnya bagus, tapi tamannya perlu dibersihkan sedikit,'' ujarnya, Sabtu (29/12).
Pengurus Museum Sejarah Jakarta sekaligus PNS Bidang Koleksi dan Perawatan, Kasirun mengatakan, selama liburan ini—apalagi hari Sabtu dan Ahad—pengunjung museum meningkat berkali-kali lipat.
''Biasanya sekitar 1.100 pengunjung. Kalau hari ini (Sabtu) dan Ahad, bisa mencapai 5.000 – 6.000 pengunjung,” ujarnya.
Kasirun menambahkan, pengunjung paling banyak berasal dari kalangan pelajar hingga mahasiswa, tapi ada juga rombongan keluarga yang datang.
Sebagai langkah pengamanan, pihak museum telah bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat, berjaga-jaga jangan sampai ada benda museum yang hilang. Selain itu, pengadaan fasilitas CCTV juga telah diperbarui tahun ini.
Di malam tahun baru, biasanya puluhan ribu warga Jakarta akan tumpah ruah di Taman Fatahillah merayakan pergantian tahun. Kasirun memprediksi tahun ini pun akan seperti itu.