REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan dibutuhkan dana Rp50 triliun untuk membangun jalur kereta api sepanjang sekitar 2.000 kilometer di pulau Sulawesi.
"Biaya yang diperlukan untuk membangun jalur kereta di Sulawesi sepanjang kurang lebih 2.000 Km sekitar Rp50 triliun," kata Bambang Susantono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, hal itu seperti halnya dengan pembangunan "Trans-Sumatera Railways" atau jalur kereta api di Sumatera yang memiliki panjang sekitar 2.100 km dan menelan biaya hingga sekitar Rp65 triliun.
Ia mengemukakan masih belum menentukan secara pasti lokasi mana yang terlebih dahulu akan dibangun jalur kereta api karena hal tersebut tergantung pada kecepatan perkembangan ekonomi masing-masing daerah.
"Misalnya akan dibangun dari Makassar ke Pare-Pare. Mengapa daerah itu? Karena daerah itu yang paling cepat perkembangannya. Lalu nanti ada Gorontalo atau Manado tergantung mana yang berkembang lebih dulu," tuturnya.
Wamenhub juga mengatakan meski jalur kereta api akan dibangun secara parsial dan menyebar, tetapi diharapkan akhirnya akan menyatu dan terintegrasi.
Pihak swasta yang telah menyatakan ketertarikannnya adalah sejumlah perusahaan termasuk investor dari sejumlah negara luar negeri seperti investor dari Cina dan Rusia.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perhubungan bersama dengan enam Pemerintah Provinsi di Sulawesi telah sepakat menandatangani MoU penyelenggaraan perkeretaapian di Sulawesi.
Dengan adanya moda transportasi kereta api tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas angkutan penumpang maupun barang, menciptakan integrasi antarmoda dan pada akhirnya dapat pula mendorong perekonomian masyarakat Sulawesi.
Menurut Wamenhub, moda transportasi kereta api mutlak diperlukan bagi pulau Sulawesi karena memiliki beberapa kelebihan di antaranya kereta api dapat mengurangi beban jalan, lebih hemat energi, memiliki tingkat kecelakaan yang rendah, dan ramah lingkungan.
Berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, pendanaan infrastruktur perkeretaapian di Indonesia sampai 2030 mencapai Rp 605 trilliun