REPUBLIKA.CO.ID, KARAWACI -- Harun, salah satu korban meninggal BMW maut, dikenal memiliki pribadi yang ramah. Para tetangganya menuturkan Harun adalah seorang yang mudah bergaul dan rajin bersedekah.
Mariah (70), tetangga yang rumahnya tepat di depan rumah Harun mengenal almarhum sebagai pribadi yang ramah dan santun. Keluarga Harun juga dikenal memiliki pribadi yang baik. "Semua anggota keluarganya ramah," kata warga Jalan Semangka I, Kecamatan Cibodas Sari, Kota Tangerang, itu kepada Republika, Rabu (2/12) pagi.
Mariah mengaku kaget mendengar kecelakaan yang terjadi pada Harun sampai menyebabkan meninggal. Menurutnya, tidak ada tanda apa-apa kalau Harun akan meninggal.
Harun, masih kata Maria, merupakan seorang yang pekerja keras, suka bersedekah, dan mudah bergaul. Sehingga Harun termasuk warga yang disukai para tetangganya.
Pascakecelakaan, Maria mengatakan banyak polisi dan wartawan yang mendatangani rumah Harun. Namun, Maria mengaku tidak melihat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa datang ke rumah Harun. "Kalau menteri yang datang, semua orang di sini pasti tahu," kata dia.
Pernyataan serupa ditutukan Hj Maryam. Ia menjelaskan kabar meninggalnya Harun sempat simpang siur. Sebelumnya Maryam mengira yang meninggal adalah anaknya Harun yang bernama Erni karena dibunuh.
"Saya sempat kaget, tapi setelah melihat berita ternyata Pak Harun yang meninggal," kata wanita 60 tahun ini.
Maryam mengungkapkan Harun sudah lama menjual rumahnya yang di jalan Jalan Semangka I nomor 99, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang. "Sudah tujuh bulan rumah Harun kosong," kata Maryam.
Rumah itu, kata Maryam, sekarang sepi. "Sesekali istri Harun kemari untuk mengobrol dengan tetangga dekat rumahnya. Tapi kalau untuk menetap, Harun tinggal dengan anaknya Erni yang mengontrak di Jalan Dukuh, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang," sebutnya.
Maryam menuturkan warga Jalan Semangka I, terkesan dengan kesantunan Harun. Karenanya tak sedikit tetangganya yang kaget mendengar ia menjadi korban tabrakan maut tersebut.
Warga berharap agar polisi bisa menghukum pelakunya siapapun itu menyantuni keluarganya yang ditinggal. "Harun orang baik, dan pasti langsung nyemplung ke surga," tukas Maryam.
Kecelakaan maut terjadi ketika Luxio bernopol F 1622 CY yang sedang melaju dengan kecepatan sedang di ruas dua jalan tol Jagorawi yang mengarah ke Bogor, diseruduk BMW bernopol B 272 HR dari arah belakang, Selasa (1/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
BMW yang dikendarai Rasyid Amrullah Rajasa, putra Hatta Rajasa itu melaju dengan kecepatan tinggi. Dua orang penumpang Luxio yang duduk di kursi belakang meninggal. Mereka adalah Harun (57) dan Raihan (14 bulan).
Tiga orang lainnya di mobil Luxio, mengalami luka-luka. Mereka yakni Rival (8 tahun), Nung (32 tahun), dan Supriyati (30 tahun).