REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Wilayah perkotaan Kabupaten Purwakarta, Jabar, sering dilanda krisis air bersih. Terutama, saat musim kemarau.
Untuk mengatasinya, Pemkab setempat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar. Anggaran itu, diperuntukan bagi pembangunan jaringan air bersih baru wilayah perkotaan.
"Kami akan perbaiki dan menambah jaringannya," ujar Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Kamis (3/1).
Selama ini, air bersih sulit diperoleh saat musim kemarau. Terutama, di sejumlah Perumnas, seperti, Perumnas Panorama dan Permata. Tak hanya itu, warga yang tinggal di pemukiman warga biasa juga sering dilanda krisis air bersih.
Alokasi anggaran itu, akan disertakan pada penambahan modal bagi PDAM Purwakarta. Dengan begitu, perusahaan milik daerah ini segera menambah dan memperbaiki pipa jaringan air bersih wilayah perkotaan.
Tak hanya itu, Pemkab juga akan segera menguasai sejumlah sumber mata air di wilayah lumbung air, seperti, Kecamatan Pondoksalam dan Wanayasa. Mengingat, selama ini air dari sumber tersebut selalu dieksplorasi secara ilegal.
Air tersebut, kemudian dijual ke daerah tetangga, salah satunya, Karawang.Akibatnya, warga disekitar mata air kesulitan mendapatkan air bersih.
Mereka justru, harus mencari sumber lain yang jaraknya lumayan jauh. Atas kondisi tersebut, satu-satunya solusi, Pemkab harus memberli sumber mata air. Setelah dibeli, sumber tersebut harus dikelola untuk kepentingan masyarakat sekitar.