REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pencipta mobil listrik "Ferrari" Tucuxi, Danet Suryatama mengaku kecewa terhadap Menteri BUMN Dahlan Iskan. Danet menyebut Dahlan telah membiarkan adanya pelanggaran hak cipta mobil buatannya oleh bengkel Kupu-Kupu Malam.
"Saya kecewa. Tanpa sepengetahuan saya mesin mobil Tucuxi itu dibongkar. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah kami buat," kata Danet ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (3/12).
Menurut Danet, pembongkaran mesin mobil Tucuxi dilakukan diam-diam di bengkel modifikasi Kupu-Kupu Malam berlokasi di Sleman, Jogjakarta, yang mengakibatkan kerahasiaan soal teknologi mobil ini terbuka.
"Dahlan sebagai pemilik mobil seharusnya tahu bahwa urusan mesin seharusnya diserahkan kepada saya. Bukan ke Kupu-Kupu malam," kata Danet. Dengan kejadian seperti itu, ditambahkannya, bahwa terindikasi bahwa Kupu-Kupu Malam sedang melakukan "penjiplakan" teknologi mobil listrik tersebut.
Padahal sesuai perjanjian mobil senilai sekitar Rp3 miliar itu semestinya masih dalam pengawasan Danet karena masih terkait dengan garansi atau jaminan terutama terkait dengan sistem kelistrikan.
Ia menceritakan, mobil listrik itu sudah disiapkan untuk Dahlan Iskan pada 21 Desember 2012, namun pada Sabtu 22 Desember Dahlan mengutus orang lain untuk melakukan perawatan sekaligus pengecekan dan membawanya ke Jakarta.
Kemudian pada 23 Desember 2012, Dahlan langsung melakukan ujicoba sekaligus memamerkannya di kawasan Senayan, Jakarta. "Tapi setelah itu, kita tidak diizinkan untuk melihat mobil hasil ciptaan saya itu. Baru kemudian pada 26 Desember 2012 saya dapat informasi dari temen media massa bahwa mobil tersebut ada di Kupu-kupu Malam," ujarnya.
Saat itu juga diutarakan pria jebolan ITS dan meraih gelar doktor dari Michigan Amerika Serikat ini, dirinya langsung mengirimkan anak buahnya untuk melihat langsung ke Kupu-Kupu Malam.
"Apa yang terjadi, mobil tersebut sudah diacak-acak. Bahkan Kupu-Kupu Malam mengikutkan dua orang dari UGM untuk melihat langsung "jeroan" mobil ciptaan saya," kata Danet.