Jumat 04 Jan 2013 08:54 WIB

Kenaikan TDL Bebani Pengusaha Mebel

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Setyanadivita Livikacansera
kabel listrik (ilustrasi).
Foto: ist
kabel listrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dinilai akan membebani pengusaha mebel. Terlebih, situasi pasar ekspor saat ini masih belum stabil pasca krisis ekonomi yang melanda kawasan Amerika dan Eropa.

Ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) DIY, Yuli Sugiyanto mengatakan, krisis global saja sudah mengakibatkan 75 persen industri mebel mengalami koleps. Apalagi bila ada kenaikan TDL sebesar 15 persen, maka beban pengusaha akan jadi semakin berat.

"Biaya produksi pasti membengkak, dan otomatis berpengaruh pada harga jual barang, padahal kondisi pasar sedang sulit," ungkap Yuli pada wartawan, Jumat (4/1).

Dia mengatakan, dengan nilai jual yang semakin mahal, dikhawatirkan produk domestik Indonesia akan kalah bersaing dengan pasar luar negeri. Karena itu, dia berharap, pemerintah perlu adakan kompensasi kebijakan atas kenaikan ini.