Jumat 04 Jan 2013 21:50 WIB

'Habibie dan Ainun Pasangan Teladan'

FILM HABIBIE & AINUN. Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie (tengah) bersama aktor pemeran Habibie, Reza Rahadian (kiri) dan aktris pemeran Ainun, Bunga Citra Lestari (kanan) berfoto bersama seusai menyaksikan tayangan perdana dari film
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
FILM HABIBIE & AINUN. Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie (tengah) bersama aktor pemeran Habibie, Reza Rahadian (kiri) dan aktris pemeran Ainun, Bunga Citra Lestari (kanan) berfoto bersama seusai menyaksikan tayangan perdana dari film "Habibie & Ain

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengemukakan film Habibie & Ainun berisi pesan tentang pembelajaran karakter.

Menurutnya, film itu juga patut dicontoh. Pernyataan itu disampaikan Gatot usai menonton film Habibie & Ainun di Medan, bersama istri, Hj Sutias Handayani, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumut (USU) Prof Dr Irmawati, dan 300 orang keluarga Majelis Taklim.

"Saya kira semua sependapat, bahwa apa yang kita saksikan tadi penuh dengan pembelajaran serta nilai-nilai, perlu diteladani oleh siapapun, karena sifatnya yang universal," ujar Gatot didampingi Sekda Provinsi Sumut H Nurdin Lubis.

Gatot mengatakan mewakili keluarga dan yang hadir bahkan masyarakat Sumut mendapatkan kesan yang mendalam jika menonton film yang diangkat dari biodata Presiden RI ketiga, BJ Habibie tersebut.

Di samping sisi-sisi yang nampak manusiawi, dari tayangan film tadi yang digarap dengan baik, naskah yang bagus, artis-artis yang unggul yang tentu ini sangat disenangi, ucap dia.

"Tapi sekali lagi dengan tenang dan jernih kita bisa melihat nilai-nilai yang diwariskan oleh Ibu Ainun yang dicontohkan oleh Bapak Habibie. Saya mulai melihat dari keteladanan pasangan Habibie dan Ainun, sejak awal di tengah perjalanan hidup sampai akhir adalah pasangan yang penuh dengan kasih sayang," kata Gatot mengakhiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement