Jumat 04 Jan 2013 22:19 WIB

Abbas: Perpecahan Fatah-Hamas Berakhir

Red: Yudha Manggala P Putra
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Jumat (4/1) menjadi salah satu hari bersejarah bagi warga Palestina. Untuk pertama kalinya sejak lima tahun, ratusan ribu pendukung Fatah melancarkan pawai terbuka pertamanya dengan restu Hamas, di Jalur Gaza. 

Presiden Mahmud Abbas, dari faksi Fatah meyakini momen ini sebagai akhir dari perpecahan antara kedua faksi besar Palestina, Hamas dan Fatah yang sudah memanas sejak 2007 itu. 

"Segera, kita akan meraih kembali persatuan kita," kata Abbas dalam pidato yang ditayangkan televisi kepada ratusan ribu pengikutnya yang berpawai di Jalur Gaza pada Jumat (4/1) seperti dikutip Reuters.  

Pasukan keamanan Hamas telah melarang setiap jenis perayaan Fatah selama enam tahun di wilayah Gaza, yang merupakan wilayah kekuasaan Hamas. Namun pada awal tahun ini, Fatah diizinkan untuk merayakan miladnya di wilayah tersebut. 

“Kami telah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyah, untuk merayakan ulang tahun ke-48 Fatah di Jalur Gaza. Lokasi perayaan itu sendiri akan berada di wilayah Saraya,” ungkap salah seorang pejabat Fatah, Yehiye Rabba, seperti dikutip AFP, Sabtu (29/12).

Tindakan Hamas adalah sebagai balasan terhadap Fatah yang sebelumnya telah mengizinkan Hamas merayakan HUT-nya di wilayah Tepi Barat pada 13 Desember lalu. Saat itu, Hamas merayakan ulang tahunnya yang ke-25. 

Sejatinya Hamas dan Fatah sudah menyetujui kesepakatan damai pada April 2011. Sayangnya, kesepakatan yang dimediasi Mesir itu hingga kini belum direalisasikan sepenuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement