REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton akan kembali bekerja setelah absen akibat gegar otak yang dialaminya baru-baru ini.
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, berdasarkan jadwal Hillary dan asistennya akan melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa petinggi diplomat AS Senin (7/1) pukul 09.15 pagi waktu setempat.
Serangkaian pertemuan akan dilakukan pada pekan ini seperti pada Selasa (8/1) dimana terdapat agenda pembicaraan bersama Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dan Penasihat Keamanan Nasional Tom Dinilon.
Pada Kamis (10/1) nanti, Hillary akan menerima kunjungan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Gedung Putih sekaligus melakukan jamuan makan malam.
Pekan lalu, juru bicara Deplu AS Victoria Nuland mengatakan bahwa Hillary merasa bahagia dapat kembali melakukan aktivitasnya setelah menjalani perawatan rumah sakit New York karena mengalami pembekuan darah pada pembuluh vena di sekitar telinga kanannya.
Diplomat AS berusia 65 tahun itu terpaksa dirawat di Rumah Sakit Presbyterian, New York, pada 30 Desember setelah tim medis menemukan gumpalan darah di antara tulang tengkorak dan otaknya.
Hillary keluar rumah sakit setelah tiga hari perawatan dan sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya di Chappaqua, New York. Dokter memberikan pengobatan kepada Menlu AS itu dengan memberikan pengencer darah.
"Dia tampak siap untuk kembali ke kantor. Hillary berencana bekerja pekan depan," kata Nuland, Kamis (3/1) lalu.
Hillary sebelumnya telah melakukan sejumlah perjalanan keluar negeri dengan mengunjungi setidaknya 112 negara selama empat tahun jabatan Menlu. Dokter Hillary menyarakan agar dia menunda serangkaian perjalanan luar negerinya untuk sementara waktu.
Sebelummya, Presiden Barrack Obama telah menyiapkan senator veteran John Kerry sebagai pengganti Hillary.
Hillary jatuh sakit sejak terkena virus perut yang membuatnya mengalami dehidrasi sampai pingsan. Saat pingsan tersebut, istri Bill Clinton itu mengalami benturan di kepalanya yang berujung pada pembekuan darah di otak.