Selasa 08 Jan 2013 12:19 WIB

Rhoma Irama: Saya ini 'Wacapres'

Rep: Ira Sasmita/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rhoma Irama
Foto: Antara
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja dangdut Rhoma Irama tampaknya betul-betul serius ingin menjadi pemimpin di Indonesia. Dalam pertemuan dengan Ketua MPR, Taufik Kiemas, meski agendanya membahas organisasi dan perkembangan musik melayu, isu politik dan pencapresannya tak luput disinggung.

"Saya kan wacapres, wacana calon presiden," kata Rhoma di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (8/1) pagi.

Pemimpin Soneta Group itu mengaku telah didekati serius oleh beberapa partai, tapi hingga saat ini belum ada kontrak politik yang pasti. Karena itu, menurutnya pencalonannya masih sebatas wacana.  

Kendati demikian, secara politis ia telah melakukan sejumlah persiapan. Meski secara formal persiapan sebagai capres secara spesifik belum ada.

 Tetapi pelantun tembang "Ani" itu merasa wajib untuk terus melaksanakan tugasnya sebagai pendakwah dan pemusik. Lewat jalur dakwah dan musik itu ia mendekatkan diri dan mengenal persoalan masyarakat.   Dengan cara itu juga dia menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.

"Tapi dakwah itu bukan strategi, bukan sosialisasi. Itu profesi saya. Not just for fun," ungkapnya.

Untuk urusan elektabilitas, Rhoma menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Ia cukup percaya diri, karena berada dalam posisi diminta, bukan meminta untuk jadi capres.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement