Rabu 09 Jan 2013 18:59 WIB

Sang Pembunuh 100 Jiwa (5-habis)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Sang pembunuh (ilustrasi).
Foto: examiner.com
Sang pembunuh (ilustrasi).

Kekuatan Tobat

Dari kisah tersebut, banyak hikmah yang dapat dipetik. Satu hal yang tampak jelas, betapa Allah Mahapengampun.

Membunuh adalah dosa yang teramat sangat besar dan sangat dimurkai Allah. Jangankan seratus, membunuh satu jiwa saja menyebabkan pelakunya terjatuh dalam dosa yang sangat besar dan mendapatkan hukuman qisash, nyawa dibayar nyawa.

Namun, Allah mengampuni dosa setiap hamba yang telah melakukan tobat dengan sungguh-sungguh sekaligus menyesali perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar.

Dalam Alquran, tak sedikit disebutkan betapa Allah menerima tobat hamba-Nya dan mengampuni kesalahan mereka.

Allah Al-Ghofur berfirman dalam Surah az-Zumar ayat 53, “Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”

Dalam surah lain juga dinyatakan perintah tobat dan surga yang disediakan bagi para pentobat, seperti dikutip dari surah at-Tahrim ayat 8. “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobatan nasuha (tobat yang semurni-murninya).”

“Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang Mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu…”

Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Muslim, diceritakan, Rasulullah bersabda bahwa Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian banyak berbuat kesalahan (dosa) malam dan siang dan Aku akan mengampuni dosa-dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni kalian.”

Dalam hadis lain riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, Rasulullah bersabda, “Semua anak Adam banyak melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah yang banyak bertobat.”

Dari dalil tersebut menunjukkan, betapa Allah Mahapengampun, betapa rahmat Allah sangat luas. Oleh karenanya, janganlah berputus asa dari rahmat dan ampunan-Nya. Jikalau pembunuh seratus jiwa saja diampuni maka perbuatan maksiat apa yang tidak akan diampuni-Nya apabila kita benar-benar bertobat?

Kesalahan apa pun yang telah dilakukan, pastinya ada kesempatan bagi kita untuk memperbaikinya dengan tobat nasuha.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dan kitab Riyadush Shalihin disebutkan bahwa makna tobat nasuha, yakni tobat dengan sungguh-sungguh, tobat dengan meninggalkan perbuatan dosa atau maksiat yang telah dilakukan, menyesali perbuatan, serta bertekad dalam hati untuk tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut. Jikalau aspek tersebut tak terpenuhi maka tobat tersebut hanyalah main-main.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement