REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Ingin tegas menjalankan fungsinya, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Bujur Tengah, Pamekasan, Madura, justru mendapat penganiayaan. Ketua KPPS bersama Sarito itu dianiaya oleh tetangganya sendiri.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.30 WIB tadi sore," kata tokoh masyarakat setempat Ali Maskur, Kamis malam.
Sarito dianiaya oleh tetangganya sendiri, Muhibbah, saat mengendarai sepeda motor di jalan umum desa itu. Tiba-tiba Muhibbah menghadang korban dan langsung memukulkan tongkat kayu yang ia bawa kepada dirinya.
"Untungnya si korban ini memakai helm sehingga tongkat kayu yang dipukulkan itu tidak terlalu parah mengenai korban," kata Ali Masykur menjelaskan.
Saat ini, korban sedang berada di Mapolres Pamekasan, melaporkan kasus penganiayaan tersebut, setelah sebelumnya sempat dirujuk ke RSD Pamekasan untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Sarito, pemukulan yang dilakukan Muhibbah itu kepada dirinya itu, karena motif politik.
Muhibbah sendiri sebenarnya merupakan warga Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Sejak beberapa tahun lalu, ia berumah tangga di Desa Bujur Barat.
Saat pilkada Pamekasan 9 Januari 2013, Muhibbah pulang ke desanya di Bujur Tengah dan hendak menggunakan hak pilihnya disana.
Akan tetapi oleh Sarito selaku Ketua KPPS ditolak. Selain tidak terdata dalam DPD ia juga telah pindah ke Bujur Barat, sehingga tidak lagi menjadi warga disana.
"Muhibbah ini nampaknya tidak terima dengan keputusan saya itu, dan tadi sore ia mencegat saya lalu memukul," kata Sarito di Mapolres Pamekasan, Jumat malam.
Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Moh Nur Amin membenarkan adanya aksi penganiayaan kepada Ketua KPPS Sarito tersebut. "Saat ini laporan kasusnya masih di SPK," kata Nur Amin menjelaskan.