REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roy Suryo siap membuat gebrakan dalam kisruh sepak bola nasional. Terpilih sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), ia rela persepakbolaan Indonesia terkena sanksi FIFA asal bisa menyelesaikan dualisme kepengurusan.
Roy mengatakan, menyelesaikan konflik antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) adalah masalah penting. Pemerintah, kata dia, harus mengambil langkah tegas meski ada larangan intervensi oleh FIFA.
FIFA boleh melarang, tetapi Roy berkeras pemerintah harus turun tangan. ''Mau tidak mau ya harus begitu. Kita tidak takut sanksi FIFA,'' kata pria yang sebelumnya dikenal sebagai pengamat informatika dan telematika itu, Jumat (11/1).
FIFA sudah memberi gambaran jika dualisme tak tuntas sebelum 20 Maret, keanggotaan Indonesia bisa dibekukan. Itu berarti sepak bola Indonesia tak bisa tampil di kompetisi tingkat apa pun.
Pengganti Andi Mallarangeng ini menegaskan, yang dilihat FIFA dan pelarangan bertanding itu belum jelas. Dilarang bertanding, kata Roy, tak langsung menurunkan kualitas sepak bola suatu negara.
Ia memberi contoh Yunani yang sempat dibekukan FIFA, tetapi malah berprestasi. Namun, Roy tetap akan meminta masukan dari mantan Menpora, seperti Hayono Isman, Adhyaksa Dault, dan Andi terkait dengan masalah ini.