Sabtu 12 Jan 2013 07:08 WIB

Roy Suryo Menpora, Ini Suara Atlet

Welly Situmorang (kanan) bersama Erick Thohir
Foto: Sportku.com
Welly Situmorang (kanan) bersama Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebasket tim nasional Indonesia, Welly Situmorang, menganggap pembinaan kompetisi dan pembibitan atlet menjadi fokus utama yang mesti diperhatikan. Roy Suryo perlu bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan olahraga seperti yang diutarakan Presiden SBY.

Dia menganggap latar belakang Roy Suryo yang kurang sesuai dengan bidang olahraga jangan menjadi hambatan untuk merealisasikan impian setiap insan olahraga nasional.

"Ya dia kan dari pakar telematika, memang kuarng cocok, tapi kita lihat saja apa bisa direalisasikan peningkatan prestasi olahraga," ujar dia.

Pemain bola basket dari klub Pelita Jaya Esia Jakarta, Merio Ferdiansyah mengaku yakin bahwa Roy Suryo memiliki program ataupun motivasi dan targt pribadi ketika menerima jabatan tersebut.

"Saya yakin olahraga bisa maju, karena biasanya pengganti yang baru itu ada motivasi baru dan target pribadi yang ingin dia capai. Di situlah dia pasti akan maju," kata Merio.

Meski demikian, Merio yang mengaku sedikit kaget dengan penunjukan Roy Suryo, juga menitipkan beberapa harapan kepada Menpora baru tersebut bukan hanya persoalan perhatian kepada atlet, melainkan juga keteguhan menjaga diri dari potensi korupsi.

Roy Suryo sebagaimana diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat siang, secara resmi ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Andi Alfian Mallarangeng yang sudah mundur karena terjerat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Presiden SBY menginstruksikan Roy Suryo untuk segera membenahi masalah internal di Kemenpora, peningkatan prestasi atlet dan soliditas organisasi induk olahraga dengan menuntaskan masalah dualisme di PSSI.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement