Jumat 18 Jan 2013 07:34 WIB

Banjir Masih Genangi Thamrin

 Warga negara asing asal Inggris Tim Lehman (kiri) menarik perahu karet yang ditumpangi warga Swiss Tom Hausler (kanan) saat banjir melanda di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (17/1).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga negara asing asal Inggris Tim Lehman (kiri) menarik perahu karet yang ditumpangi warga Swiss Tom Hausler (kanan) saat banjir melanda di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (17/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Jumat (18/1) pagi pukul 06.30 WIB, sejumlah titik di jalan Thamrin masih tergenang banjir, di antaranya perempatan Jalan Kebon Sirih menuju Sarinah dan dari Sarinah menuju ke Bunderan Hotel Indonesia, begitu pula sebaliknya.

Meskipun mulai surut, namun air setinggi sekitar 20-30 cm masih menggenangi jalan Tharmrin di depan Sarinah. Bahkan mendekati Bunderan HI, air semakin meninggi. Banjir juga tampak dari arah sebaliknya.

Tanda untuk mengubah haluan kendaraan masih diletakan di depan Sarinah. Beberapa mobil tampak mengubah haluan. Meskipun demikian, sejumlah kendaraan bermotor dan mobil tetap berusaha melaju melewati genangan air meskipun harus memperlambat laju kendaraannya.

Sejumlah kendaraan bermotor tampak harus mengecek busi dan mesinnya, seusai melewati banjir dari Bunderan HI menuju Sarinah. Tampak pula truk polisi membawa para penumpang dari arah Bunderan HI yang hendak menuju Perempatan Sarinah.

Sementara itu, genangan air dari Perempatan Kebon Sirih menuju Sarinah, terdapat genangan sepanjang tak lebih dari 30 cm, dengan ketinggian sekitar 10-20 cm. Namun di jalur busway, genangan telah surut.

Sedangkan dari arah sebaliknya (Sarinah ke perempatan Kebon Sirih), justru genangan air cukup tinggi sekitar 20-30cm dan merata menutupi jalan. Sedangkan Jalan Kebon Sirih, dari arah Thamrin ke arah Tanah Abang hanya menampakan pemandangan air berwarna kecokelatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement