REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Gerilyawan Suriah menurunkan tebusan bagi wartawan Ukraina, Ankhar Kochneva, dari 50 juta dolar AS menjadi 20 juta dolar. Demikian kata mantan suaminya, Dmitry Petrov, kepada suratkabar Ukraina Segodnya pada Kamis.
Petrov mengatakan ia telah berbicara dengan penerjemah gerilyawan melalui Skype pada Rabu. Mereka menetapkan sejumlah tuntutan yakni membayar 20 juta dolar AS dan melepaskan 200 orang.
"Mereka mengatakan pihak berwenang Suriah memiliki daftar itu. Saya percaya mereka juga gerilyawan," kata Petrov. ''Penculik mengancam akan membunuh Kochneva jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.''
Petrov menambahkan bahwa geriylawan tidak mengizinkan Petrov untuk berbicara dengan mantan istrinya.
Kochneva yang dikenal sebagai ahli dalam urusan Suriah itu telah berada di Suriah sejak awal konflik. Dia seorang pendukung vokal Presiden Bashar al-Assad. Kochneva merupakan wartawan lepas untuk beberapa media Rusia, termasuk saluran NTV, RenTV dan RT dan portal berita Utro.Ru.
Setelah diculik pada Oktober, ia muncul dalam sebuah video yang disiarkan di YouTube dimana ia "mengaku" bekerja untuk intelijen Rusia. Penculiknya mengklaim Kochneva bersenjata dan telah bertindak sebagai penerjemah bagi petugas Rusia.