Jumat 18 Jan 2013 13:58 WIB

Kakak-Adik Tewas Tertimbun Longsor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak dua orang warga tewas tertimbun longsor di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jumat (18/1) pagi. Selain itu, tiga orang warga lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan, longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Pada saat itu daerah Cianjur diguyur hujan deras. Dua orang warga yang tewas tersebut merupakan adik dan kakak yakni Sendi (6 tahun) dan Mita (4). Sedangkan ibu kandungnya Yayah (50) mengalami luka berat dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dua korban lainnya yakni Rahmat (14) dan Rita (12) mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Cimacan, Cianjur. "Para korban yang tertimbun merupakan satu keluarga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Suhara, kepada Republika.

Pada saat kejadian kelima orang korban itu tengah terlelap tidur dan tidak bisa menyelematkan diri. Asep mengungkapkan, warga dibantu petugas BPBD telah berhasil mengevakuasi semua koban baik yang meninggal maupun luka-luka. Sehingga di lokasi longsor sudah tidak ada lagi warga yang tertimbun.

Lebih lanjut Asep menerangkan, bencana terjadi ketika tebing di atas permukiman warga longsor dan menimbun rumah Yayah dan empat anaknya. Tebing longsor karena wilayah Cianjur diguyur hujan selama berhari-hari.

Untuk mengantisipasi longsor susulan, ujar Asep, enam unit rumah yang ada di sekitar lokasi bencana telah dikosongkan. Tindakan ini diambil untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat longsor. Saat ini petugas kepolisian dari Polsek Sukaresmi telah menjaga lokasi bencana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement