REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satu rumah bidan di Desa Citeko, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, hanyut tergerus luapan air Sungai Cisarua, Jumat (18/1) dini hari WIB.
Rumah bidan itu adalah satu dari 13 rumah yang rusak terkena luapan air Sungai Cisarua. Selain 13 rumah, 15 lapak serta kios pasar juga hanyut tergerus air sungai.
Menurut Bidan Dewi AM, kejadian ambruknya ruang praktek dan kamar persalinan di rumahnya terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.
"Dari tadi malam saya tidak bisa tidur, air terdengar deras arusnya terus ada bunyi geluduk-geluduk batu sungai. Tahu-tahunya kamar bersalin milik saya ambruk terbawa arus," ujar Dewi yang masih terlihat 'shock' karena peristiwa tersebut.
Dewi mengaku bersyukur karena tidak ada pasien yang sedang bersalin di rumahnya saat peristiwa terjadi. Selain itu, ia beruntung bisa selamat dengan kejadian itu, karena sebagian rumahnya yang memang di pinggir Sungai Cisarua, masih utuh.
"Yang rusak cuma ruang bersalin dan tempat praktek saja, kasur pasien juga hanyut kebawa arus," kata Dewi yang baru empat bulan tinggal di rumah tersebut.
Kini Dewi dan anaknya harus tinggal mengungsi ke rumah saudaranya yang ada di atas sungai. Sebagian barang-barang milik Dewi juga sudah dievakuasi petugas SAR dari BPBD, Koramil dan Polisi.
Akibat peristiwa tersebut Dewi mengalami kerugian puluhan juta, karena semua alat-alat bidannya hanyut terbawa sungai.
Sungai atau biasa disebut warga setempat Kali Cisarua ini merupakan satu dari 13 anak sungai di kawasan Puncak yang bermuara ke Sungai Ciliwung.