REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban meninggal akibat banjir Jakarta sejak Selasa (15/1) hingga Jumat (18/1) menjadi 12 orang. Korban meninggal ini di luar korban banjir di luar Jakarta.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dari 12 korban meninggal, sembilan orang adalah warga Jakarta Barat, satu orang dari Jakarta Timur, satu orang dari Jakarta Selatan, dan satu orang belum diketahui alamatnya.
Banjir Jakarta telah menggenagi 32 kecamatan, 102 Kelurahan, 337 RW dan 910 RT. "Banjir menyebabkan 18.018 jiwa mengungsi dan 12 orang meninggal dunia," ujarnya, Jumat (18/1).
Berikut data korban meninggal banjir Jakarta berdasarkan keterangan BNPB, Jumat (18/1):
1. Untung Kusnadi (82) warga Kedoya, Kebon Jeruk. Meninggal karena kedinginan dan sakit paru-paru
2. Lusiana (72), warga Tambora, Jakarta Barat. Menggigil di rumah, saat diselamatkan di posko kesehatan sudah meninggal.
3. Sugito (80), warga Tambora, Jakarta Barat. Terpeleset di rumahnya dan sakit jantung.
4. Angga (13), warga Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Hanyut di sungai sekretaris.
5. Mak Inah (82), warga Kampung Pulo, Jatinegara. Sakit dan usia lanjut.
6. Mujiyo (46), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Kesetrum listrik.
7. Muhamad Haikal (2), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Jatuh dari tempat tidur rumahnya yang terendam banjir 1 meter, ibunya sedang di dapur.
8. Solahuddin (35), warga Kalibata Pulo, Pancoran, Jakarta Selatan. Kesetrum listrik.
9. Wahyudi (26), warga Pancoran Glodok, Taman Sari Jakarta Barat. Kesetrum listrik.
10. Raif Anjar Agasi (13), warga Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kesetrum listrik di rumahnya.
11. Masuriyah (50). Kesetrum listrik di rumahnya kebanjiran.
12. Udin Wahyudin (34) ditemukan meninggal di rumahnya di RT 8/RW 8 Kedaung, Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat.