Sabtu 19 Jan 2013 10:04 WIB

Banjir Jakarta Telan 14 Jiwa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat hujan deras di Jabodetabek membuat Jakarta terendam air beberapa hari ini dan menelan korban jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban meninggal hingga Sabtu (19/1) pukul 07.00 WIB tercatat 14 orang.

Dari 14 korban meninggal tersebut, diantaranya enam orang meninggal karena tersetrum listrik, empat orang meninggal karena usia dan sakit, dua anak-anak dan satu orang hanyut ke sungai, serta satu orang terjebak di basement gedung. 

Menurut Sutopo, ke-14 korban jiwa tersebut diantaranya sembilan orang di Jakarta Barat, dua di Jakarta Selatan, satu di Jakarta Timur, satu di Jakarta Utara, dan satu di Jakarta Pusat.

Selain itu, terdapat korban tambahan yang ditemukan oleh anggota Tim SAR, yakni Karno (35 tahun), warga Jalan Perintis, RT 010 RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Korban ditemukan tewas di tepi Kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan atau di sekitar Jembatan Kampung Melayu Kecil pada Jumat (18/1). 

Sementara itu, Tim SAR Kopaska TNI AL juga menemukan satu korban dalam proses evakuasi di basement Gedung UOB di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat pada Jumat (18/1) pada 05.30 WIB. Tim evakuasi gabungan menemukan korban dalam keadaan tewas di basement dua gedung tersebut. Hingga saat ini korban masih identifikasi.

Untuk korban yang terjebak di basement gedung UOB, hingga saat ini telah ditemukan dua orang selamat dan satu orang meninggal. Dua orang korban selamat dirawat di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, yakni Tri Santoso dan Tito. Hingga saat ini, proses evakuasi masih dilakukan dengan melakukan penyedotan air yang menggenangi empat lantai basement.

Sampai saat ini, beberapa daerah masih terendam banjir. Bahkan debit Ciliwung juga mengalami kenaikan sejak kemarin sore akibat kiriman dari Depok. Di Pluit, Jakarta Utara, banjir yang melanda kawasan tersebut belum surut. Ketinggian air di kawasan itu mencapai lebih dari 1,5 meter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement