REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seorang pelajar Kelas 9 Sekolah Menengah Negeri 3 Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Septiana Pangesti (16) ditemukan tewas pada Minggu sore dalam posisi terkubur di Kalimanah, Purbalingga.
Saat ditemui di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo, Purwokerto, kakek korban, Suhedi (70), mengatakan bahwa Septiana diketahui meninggalkan rumahnya di Desa Kalicupak RT 03 RW 01, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, sejak Jumat (18/1) sore.
"Cucu saya pamit mau mengerjakan tugas sekolah. Dia pergi naik motor dan membawa telepon seluler," katanya.
Akan tetapi, hingga Jumat malam, kata dia, anak kedua pasangan Liarno dan Parsiti ini tidak pulang ke rumah.
Menurut dia, keluarga kebingungan mencari keberadaan Septiana.
"Firasat saya tidak enak karena Septiana tidak kunjung pulang," katanya.
Setelah dua hari mencari, keluarga menerima kabar jika Septiana ditemukan tewas dengan tubuh terkubur di halaman rumah salah satu rekan korban berinisial RAS (16), warga Desa Karangsari RT 10 RW 05, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.
RAS yang diketahui sebagai pelajar salah satu madrasah sanawiah di Kalibagor ini diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Septiana.
Tersangka yang telah ditangkap masih menjalani pemeriksaan oleh Kepolisian Resor Purbalingga.
Akan tetapi, hingga Minggu malam, belum ada keterangan resmi dari Polres Purbalingga terkait dengan kronologis kasus pembunuhan tersebut.
Sementara itu, Tim Inafis Polres Purbalingga bersama tim medis RSUD Margono Soekarjo masih melakukan autopsi terhadap jasad korban.