REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sekitar 60 tentara Senegal, Ahad (20/1), telah meninggalkan Dakar menuju Bamako untuk membantu pemerintah Mali memberantas gerilyawan. Tentara tersebut menjadi bagian dari 500 tentara Senegal yang dijanjikan akan dikirim ke Mali sebagai bagian dari pasukan multinasional Afrika Barat.
Radio swasta RFM melaporkan gerakan tersebut. Namun, laporan itu tidak memberikan rincian tentang jadwal penyebaran kontingen Senegal itu.
Senegal dan negara-negara Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) telah mengumumkan pengiriman pasukan regional untuk membantu Mali memerangi kelompok gerilyawan yang telah menduduki bagian utara negara tersebut. Gerilyawan Mali dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara lain di kawasan itu.
Presiden Senegal, Macky Sall, sebelumnya menyerukan warga Senegal bersatu mendukung misi kontingen 500 tentara Senegal untuk pergi ke Mali. Sall menegaskan setiap ancaman yang mempengaruhi Mali juga akan menjadi perhatian Senegal.
Di bawah mandat Dewan Keamanan PBB, ECOWAS telah memutuskan untuk memobilisasi pasukan multinasional yang terdiri 3.300 tentara. Kehadiran mereka untuk membantu pemerintah Mali melawan pemberontak yang menduduki bagian utara negara itu. Gerilyawan mendudukinya pada Maret 2012 setelah aksi kudeta militer.