JAKARTA -- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menanyakan kemana larinya anggaran untuk tanggul DKI Jakarta. Pasalnya, alokasi dari anggaran untuk pengendalian banjir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2012 cukup besar.
Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan pengendalian banjir senilai Rp 584,6 miliar.
Pemerintah DKI Jakarta juga sebenarnya sudah mengalokasikan dana senilai Rp 329 miliar untuk pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir termasuk tanggul di ibu kota. Jumlahnya, mencapai angka Rp 329 miliar pada tahun 2012. Tidak berbeda jauh dengan anggaran pada 2011 senilai Rp 337 miliar.
"Semakin besar anggaran, semakin nyata banjir makin besar karena, alokasi anggaran menguap?" tukas Uchok melalui surat elektronik, Senin (21/1).
Oleh karena itu, Uchok mendesak aparat hukum untuk melakukan penyelidikan alokasi anggaran banjir baik yang ada dalam APBD maupun APBN. Pasalnya, tutur Uchok, Jakarta tidak perlu terkena banjir akibat tanggul jebol dan saluran mampet karena alokasi anggarannya sudah tersedia.
Derasnya arus sungai membuat Banjir Kanal Barat yang terletak di Jl Latuharhari, Jakarta, jebol sebesar 30 meter pada Kamis (17/1).
Akibatnya, luapan air pun tumpah ruah ke Jalan Teluk Betung dan Tosari. Aliran air akan sampai ke Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman. Tanggul jebol tersebut merendam rel kereta api arah ke Stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Akibatnya, kereta api Tanah Abang-Depok, Tanah Abang-Manggarai, tidak dapat beroperasi.