REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keindahan pantai Kuta, Bali, dalam beberapa hari terakhir rusak akibat sampah berupa kayu, daun, dan plastik dari tengah laut yang terus menumpuk.
"Jika dibandingkan dengan dua hari lalu, tumpukan sampah hari ini lebih banyak. Kami sudah mengerahkan tiga alat berat sejak pagi," kata Kepala Satuan Tugas Pantai Kuta, Gusti Ngurah Tresna, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, tumpukan sampah itu berasal dari berbagai daerah di Jawa yang terbawa arus laut. "Hal itu diperparah dengan hujan lebat yang mengguyur Kuta dan sekitarnya," katanya menambahkan.
Tumpukan sampah tersebut telah diangkut dengan 100 truk yang hilir mudik dari Kuta menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar.
Tak hanya petugas kebersihan Unit Reaksi Cepat (URC) dari Pemerintah Kabupaten Badung, ribuan pedagang dan petugas Satgas Pantai Kuta juga ikut terlibat membersihkan kawasan wisata internasional itu.
Akibat adanya tumpukan sampah dalam tiga hari terakhir, lanjut Tresna, wisatawan mancanegara enggan berjemur atau bermain selancar di Pantai Kuta.
Beberapa turis sempat mengeluhkan kotornya kawasan bibir pantai karena tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan wisatawan.
"Saya lihat kunjungan agak menurun. Tetapi masih ada saja wisatawan yang datang, karena kita berikan pengertian bahwa ini alam dan kami berupaya mmebersihkannya," ucapnya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya menyiagakan lima alat berat di sepanjang pantai di kawasan Badung dengan 30 orang tim petugas kebersihan.