Senin 21 Jan 2013 15:17 WIB

Sampah Terus Menumpuk di Pantai Kuta

Warga membersihkan sampah yang terdampar dan mengganggu wisatawan di Pantai Kuta, Bali.
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warga membersihkan sampah yang terdampar dan mengganggu wisatawan di Pantai Kuta, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keindahan pantai Kuta, Bali, dalam beberapa hari terakhir rusak akibat sampah berupa kayu, daun, dan plastik dari tengah laut yang terus menumpuk.

"Jika dibandingkan dengan dua hari lalu, tumpukan sampah hari ini lebih banyak. Kami sudah mengerahkan tiga alat berat sejak pagi," kata Kepala Satuan Tugas Pantai Kuta, Gusti Ngurah Tresna, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, tumpukan sampah itu berasal dari berbagai daerah di Jawa yang terbawa arus laut. "Hal itu diperparah dengan hujan lebat yang mengguyur Kuta dan sekitarnya," katanya menambahkan.

Tumpukan sampah tersebut telah diangkut dengan 100 truk yang hilir mudik dari Kuta menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar.

Tak hanya petugas kebersihan Unit Reaksi Cepat (URC) dari Pemerintah Kabupaten Badung, ribuan pedagang dan petugas Satgas Pantai Kuta juga ikut terlibat membersihkan kawasan wisata internasional itu.

Akibat adanya tumpukan sampah dalam tiga hari terakhir, lanjut Tresna, wisatawan mancanegara enggan berjemur atau bermain selancar di Pantai Kuta.

Beberapa turis sempat mengeluhkan kotornya kawasan bibir pantai karena tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan wisatawan.

"Saya lihat kunjungan agak menurun. Tetapi masih ada saja wisatawan yang datang, karena kita berikan pengertian bahwa ini alam dan kami berupaya mmebersihkannya," ucapnya.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemerintah Kabupaten Badung sebelumnya menyiagakan lima alat berat di sepanjang pantai di kawasan Badung dengan 30 orang tim petugas kebersihan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement