Selasa 22 Jan 2013 20:21 WIB

Maulid Nabi Upaya Muslim Semakin Mencintai Rasulullah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua MUI, Amidhan
Foto: REPUBLIKA
Ketua MUI, Amidhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan mengatakan semua kegiatan memeringati Maulid Nabi adalah untuk menambah cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

"Dalam perayaan itu kita mendapat ilmu dan pencerahan untuk semakin mencintai Nabi Besar Muhammad SAW," kata Amidhan kepada ROL, Selasa (22/1).

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bentuk perayaan memeringati hari kelahiran Rasulullah SAW. Ini adalah untuk lebih menghormati dan mencintai umat muslim pada Nabinya.

Sosok paling berpengaruh di dunia. Setiap perayaan Maulid Nabi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Umat muslim biasa menggelar zikir bersama, ceramah-ceramah, sampai pada tradisi pedesaan yaitu 'perjanjen' atau berjanji.

Kiai Amidhan menjelaskan kegiatan dengan zikir untuk memeringati Maulid Nabi, harus diimbangi dengan ceramah atau seminar. Dari situlah kita semakin mengenal sosok paling berpengaruh di dunia itu, sebut dia.

Menurut Kiai Amidhan, tanpa ada ceramah dan penjelasan siapa Muhammad, zikir tidak akan cukup untuk membuat umat sadar betapa besarnya Nabi pengusung risalah Islam tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement