Rabu 23 Jan 2013 12:03 WIB

Pengamat: Hary Tanoe Hanya Dijadikan ATM

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral menilai ada alasan lain dibalik mundurnya Harry Tanoe dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Menurutnya, Hary Tanoesoedibjo mundur dari struktur partai bukan hanya karena faktor masalah golongan tua dan muda atau tidak satu visi misi.

Namun, mundurnya Harry Tanoe dinilai karena alasan finansial. Menurutnya, hal ini dilatarbelakangi oleh motif awal Surya Paloh untuk merekrut bos MNC itu. "Ketika itu, dia bermasalah dalam finansial ketika merekrut Hary Tanoe,"ujarnya, di Depok, Rabu (23/1).

Menurutnya, Surya Paloh kepayahan untuk membiayai Nasdem. Oleh karena itu, bos Media Grup itu meminta Hary Tanoe untuk menjadi bagian Nasdem.

Sayangnya, Hary Tanoe hanya diposisikan sebagai pengusaha yang bisa diminta soal dana dan tidak dilibatkan dalam urusan politik.

Oleh karena itu, tuturnya, Harry Tanoe hanya ditempatkan sebagai 'atm'. Namun, alasan finansial tersebut menurutnya tidak mungkin disampaikan kepada publik. 

"Harry Tanoe hilang kesabaran hanya jadi sapi perah. Sudah kepayahan secara finansial partai Nasdem. Awalnya kan aset Metro TV sahamnya mau dijual. Akhirnya Surya Paloh temukan jalan keluar, dapat dana dari Harry Tanoe, Metro TV gak usah dijual," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement