REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO---Jumlah peserta keluarga berencana baru pria di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 116,43 persen atau 999 akseptor dari kontrak kinerja privinsi sebanyak 858 akseptor.
Kepala Sub Bidang Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulon Progo, Mardiya, Kamis mengatakan, peserta KB Baru (KB) pria dengan alat kontrasepsi dari Kondom dan Medis Operasi Pria (MOP).
"Dari 999 PB Pria baru tersebut, 963 di antaranya adalah akseptor kondom dan 36 lainnya adalah akseptor MOP," kata Mardiya.
Dia mengatakan, jumlah akseptor Kulon Progo menenpati posisi paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di DIY. Pemerintah DIY dalam kontrak kinerja provinsi sebanyak 858 akseptor. Semntara capaian KB pria Kabupaten Gunung Kidul hanya sebesar 92,03 persen, Sleman 68,82 persen, Kota Yogyakarta 60,58 persen dan Bantul sebanyak 60,25 persen.
Menurut dia, capaian KB Pria pada 2012 memang cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2011 yang hanya 654 akseptor dengan rincian akseptor Kondom 641 dan MOP 13 akseptor.
Apalagi bila dibandingkan dengan tahun 2010 , kata dia, jumlah peserta KB pria hanya mencapai 378 akseptor dengan rincian Kondom 357 akseptor dan MOP 21 akseptor.
"Kenaikan capaian KB Pria setidaknya dipengaruhi oleh semakin intensifnya KIE KB Pria di masyarakat," katanya.
Kata dia, bidang advokasi konseling dan pembinaan KB melalui KIE individu secara rutin melakukan penyuluh KB di 12 kecamatan.
Dia mengatakan, dalam penyuluhan dilakukan pemutaran film KB di Desa Giripurwo serta KIE kelompok di Desa Pandowan pada kelompok tahlil dan peronda dengan menggunakan mobil Unit Penerangan (Mupen) KB.
"Kami melakukan penyuluhan dengan berbagai strategi supaya pria berkeluarga tertarik bergabung menjadi peserta KB pria," katanya.