REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -– Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, membutuhkan sebanyak 140 truk baru untuk mendukung proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Ratusan truk sampah tersebut, kata Dirut PD Kebersihan Kota bandung, Cece Iskandar, untuk memperlancar proses pengiriman sampah dari sejumlah TPS ke PLTSa di Kecamatan Gedebage Kota Bandung. ‘’Tambahan armada itu mutlak. Kalau tidak kita akan keteter,’’ kata dia akhir pekan lalu.
Berdasarkan data yang ada, PD Kebersihan memilikisebanyak 103 unit truk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 95 unit truk yang layak jalan. Sisanya, tak bisa digunakan karena rusak.
Ratusan truk tersebut, setiap harinya digunakan untuk mengangkat sebanyak 1.800 ton sampah. Untuk mengangkut sampah sebanyak itu ke TPA Sarimukti, Bandung Barat, dibutuhkan sekitar 200 rit per harinya. ‘’Armada truk yang ada sekarang ini belum maksimal,’’ ujar Cece.
Menurut Cece, untuk kepentingan PLTSa, truk yang digunakan tentunya harus aman. Ia menilai jenis truk yang memadai untuk pengangkutan sampah tersebut yaitu model tertutup. Ia mengatakan, truk jenis tersebut digunakan oleh PLTSa di Singapura dan Cina.
Di kedua Negara tersebut, kata dia, truk-truk pengangkut sampah tertutup sehingga tak menimbulkan baud an tercecer di jalanan. ‘’Idealnya memang seperti itu,’’kata dia.
Jika menggunakan truk tertutup, sambung Cece, pengangkutan sampah dengan melintasi permukiman tidak akan menimbulkan masalah. Ia khawatir jika truk sampah terbuka seperti sekarang ini, akan menimbulkan bau tak sedak dan menganggu permukiman warga yang dilintasinya.
‘’Memang truknya harus tertutup. Ini untuk mengatasi bau dan sampah tercecer,’’ cetus dia.
Konsultan PLTSa dari Bapenas, Lukas Hutagalung, mengatakan, armada truk pengangkut sampah untuk keperluan PLTSa, memang harus tertutup. Ia mengatakan, dengan truk tertutup akan mengurangi bau an tercecernya sampah saat proses pengangkutan dari TPS ke PLTSa. Menurut dia, pemenuhan truk sampah tertutuip tersebut nantinya bisa dibicarakan antara pemkot dengan investor. ‘’Yang jelas dibutuhkan truk jenis ini,’’kata dia.
Sebagaimana diketahui, saat ini tiga perusahaan konsorsium dipastikan mengikuti lelang mega proyek Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Ketiga perusahaan tersebut yaitu dua perusahaan lokal yang bermitra dengan Cina dan satu lagi perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan asal Thailand.
‘’Tiga perusahaan inilah yang berhak mengikuti proses lelang,’’ kata Sekretaris Proyek PLTSa, Ir Rekotomo, Selasa (22/1).
Dikatakan Rekotomo, Proses lelang proyek senilai Rp 650 miliar tersebut akan dilakukan pada Juni mendatang. Menurut jadwal, kata dia, ketiga perusahaan tersebut harus menyerahkan proposal ke panitia pada 30 April. Setelah ditetapkan pemenang tender tersebut, kata dia, panitia memberikan waktu satu setengah bulan untuk masa sanggah.
‘’Pada 11 Juli mendatang wali kota menetapkan pemenang tender tersebut. Dan pada bulan itu juga kontrak proyek sudah ditandatangani.’’ ujar dia dalam rapat evaluasi proyek PLTSA di Ruang tengah Balaikota Bandung.
Menurut Rekotomo, ketiga perusahaan tersebut baru dinyatakan lolos untuk mengikuti kualifikasi atau tender. Namun, kata dia, ketiganya belum dinyatakan secara resmi melalui surat penetapan sebagai peserta tender.
‘’Tiga perusahaan tersebut baru dinyatakan lolos seleksi, tapi belum ditetapkan sebagai peserta lelang. Mudah-mudahan surat penetapan sebagai peserta tender segela dikeluarkan,’’kata dia.