REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Hujan deras yang mengguyur Kota Bukittinggi, Sumbar, pada Sabtu (26/1) sore hingga tengah malam menyebabkan sejumlah titik di kota setempat kebanjiran akibat luapan air hujan dari jaringan parit yang tersumbat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi, Nofrianto CH, Sabtu malam menyebutkan, titik banjir terparah terdapat di Pulai Anak Air, di mana puluhan rumah terendam banjir.
"Kami masih mendata jumlah rumah warga yang terendam bajir. Ketinggian air mencapai 1 meter akibat meluapnya saluran air di kawasan itu yang tak mampu menampung debit air yang besar," katanya.
Menurut dia, puluhan petugas BPBD telah dikerahkan untuk membantu warga yang rumahnya kebanjiran. Banjir yang melanda pemukiman penduduk dekat Polsek Kota Bukittinggi tersebut sudah sering terjadi, kata dia.
"Setiap hujan deras yang berlangsung cukup lama, kawasan ini akan kebanjiran," kata Rina, salah seorang warga setempat.
Dia berharap kondisi yang sudah langganan banjir tersebut menjadi perhatian Pemko Bukittinggi.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa berada diluar. Sebagian menginap ke rumah familinya.
Setiap kali musim penghujan tiba, terjadi genangan di beberapa titik dalam kota akibat drainase tidak lagi mampu menampung debit air yang besar.
Titik-titik genangan air antara lain dekat jembatan besi, pulai anak air, depan pasar banto.
Kondisi ini selalu terjadi setiap musim hujan datang sehingga menjadi persoalan klasik tidak bisa diatasi.