Ahad 27 Jan 2013 20:06 WIB

Pratu Heru Tewas Tertembak Brigadir BW

Korban tewas tertembak (ilustrasi)
Foto: depotproperty.com
Korban tewas tertembak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pascakeributan antara anggota Polres OKU (Ogan Komering Ulu), Sumatera Selatan (Sumsel) dengan anggota TNI dari Yon Armed (Batalyon Artileri Medan) 76/15 Martapura terjadi Ahad (27/1) dini hari dan menewaskan anggota TNI Pratu Heru Oktavianus, 23 tahun, sejak pagi sampai petang anggota TNI berjaga-jaga di markas Polres OKU. 

Sejumlah anggota TNI dari Kodim 0403/OKU,  Dodik Lapur dan Sub Denpom  TNI Baturaja bersiaga di Mapolres OKU yang terletak di Jl S. Parman, Baturaja. Anggota TNI berjaga untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan setelah peristiwa tertembaknya Pratu Heru Oktavianus oleh anggota Polres OKU Brigadir BW, 29 tahun.

Kapolres OKU AKBP Azis Saputra melalui Paur Subbag Humas Aiptu I Wayan Sudhana kepada wartawan menjelaskan,  keberadaan anggota TNI AD di Mapolres OKU merupakan bagian dari pengamanan dan antisipasi agar tidak ada kejadian selanjutnya.

Menurut Wayan Sudhana, tim dari Polda Sumsel sudah tiba di Mapolres OKU dan sudah melakukan pemeriksaan terahdap Brigadir BW.

“Semua data, fakta dan hasil olah tempat kejadian perkara sudah disampaikan ke Polda. Informasi lainnya silahkan bisa diperoleh dari Polda Sumsel,” kata Paur Subbag Humas Polres OKU.

Belum ada penjelasan resmi bagaimana dan penyebab tewasnya Pratu Heru Oktavinus. Sementara jenazah anggota TNI AD Yon Armed 76/15 Martapura tersebut setelah menjalani otopsi di bagian forensik Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang, jenazah langsung diberangkatkan ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II untuk dibawa Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Di halaman bagian forensik RSMH jenazah  Heru Oktavinus dilepas dengan upacara militer yang dipimpin Danramil 418 Kamboja Kapten Taryono dengan diikuti anggota pasukan upacara pelepasan, satu peleton dari Kavaleri 5 Serbu Kodam II/Sriwijaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement