REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seorang pelatih tenis terbaik Tanah Air diduga telah melakukan tindak pencabulan terhadap sejumlah anak didiknya. Kasus dugaan tersebut, saat ini tengah ditangani pihak Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Barat (Jakbar).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan saat ini penyidik satuan Reserse Kriminal (reskrim) Polres Jakbar telah memeriksa tujuh saksi. ''Telah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi dan terhadapnya sudah dilakukan konfrontir,'' ujar Rikwanto, Senin (28/1), di Kantor Polda Metro Jaya.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan pengonfrontiran, ternyata masih ada hal yang dikatakan tidak sinkron. Selain itu, berdasarkan hasil gelaran perkara oleh internal reskrim, dinyatakan masih diperlukan pemeriksaan kembali terhadap saksi-saksi lainnya. ''Perlu dilakukan BAP tambahan terhadap pelapor. Jadi, kasusnya masih dalam proses ditangani penyidik,'' kata dia.
Sebelumnya, seorang pelatih tenis terbaik Indonesia diduga telah melakukan tindak pelecehan seksual kepada empat anak didik putranya. Dikatakan oleh salah satu anak didik, modus yang dilakukan pria berinisial DP itu, berjanji akan mensponsori bila mereka tidak sukses dalam karir tenisnya.
EG (19 tahun), seorang anak didik DP, mengatakan tindak asusila tersebut sudah terjadi sekitar dua tahun yang lalu, yaitu tahun 2010. Peristiwa tersebut berlangsung di rumah DP sendiri yang berlokasi di kawasan Berdikari, Palmerah, Jakarta Barat. Atas peristiwa yang terjadi, dengan didampingi kuasa hukumnya beberapa anak didik DP melaporkan sang pelatih ke kepolisian.