REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD hanya mengulum senyum saat ditanya kemungkinan ia maju sebagai Capres pada Pilpres 2014 mendatang.
Mahfud masih enggan dan malu-malu membicarakan mengenai kemungkinan pencapresan dirinya. Namun, Mahfud menghargai siapapun yang berani mendeklarasikan diri sebagai capres pada Pilpres 2014 mendatang.
"Tidak penting bagi saya, apakah itu harus saya atau bukan, tapi yang bagus setiap orang boleh mengajukan diri menjadi calon. Kalau dulu diisolasi, sekarang boleh muncul banyak," kata Mahfud saat ditemui di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, Senin (28/1) malam.
Menurut Mahfud, siapapun yang menjadi presiden harus berani menegakkan hukum. Karena persoalan pokok di Indonesia adalah penegakkan hukum yang lemah.
Program-program yang diusung presiden Indonesia selama ini menurutnya sudah bagus. Tetapi karena tidak didukung dengan tegaknya hukum, program tersebut tidak bisa direalisasikan dengan baik.
"Program ekonomi sudah bagus semua, anggaran sudah ada tapi dikorupsi. Program infrastruktur dikorupsi, hukumnya gak tegak," ungkap pria asal Madura itu.
Sehingga ke depannya, Mahfud menilai tidak perlu lagi berbicara masalah konsep. Karena konsepnya hanya satu dan sudah jelas, yakni berani menegakkan hukum.
Lalu apakah presiden harus orang yang mengerti hukum dan terbiasa bergelut dengan persoalan hukum. Mahfud MD mengatakan siapapun bisa menegakkan hukum karena hukum bisa menjebloskan siapapun ke penjara.