REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban jiwa dalam kebakaran kelab malam Kiss di Brasil. Kebakaran tersebut merenggut sedikitnya 233 nyawa.
"Hanya terdapat beberapa WNI yang tinggal di daerah sekitar kelab malam tersebut. Mayoritas WNI tinggal di wilayah Rio Grande do Sul," ujar Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri PLE Priatna, Selasa (29/1) dalam rilis yang diterima Republika.
Menurutnya, KBRI terus memonitor dan melakukan komunikasi intensif dengan otoritas setempat. Termasuk pemerintah daerah, dan penghubung KBRI.
"Duta besar Indonesia untuk Brasil Sudaryomo Hartosudarmo juga telah melakukan kontak langsung dengan sejumlah WNI," tutur Priatna.
Dikutip dari BBC News, Selasa (29/1), Polisi Brasil telah melakukan pemeriksaan kebakaran di kelab malam Kiss di Santa Maria, selatan Brasil, Ahad (27/1) kemarin. Polisi akhirnya menahan tiga orang, Senin (28/1) siang.
Korban dan inspektur polisi Marcelo Arigony mengatakan penjaga keamanan sempat mencoba untuk menghalangi orang keluar dari kelab saat terjadi kepanikan dan kekacauan setelah kebakaran dimulai.
"Ini kacau dan tampaknya dilakukan dengan tidak memiliki itikad buruk karena beberapa penjaga keamanan juga tewas,"" kata Arigony.
Dikutip dari Al Jazirah, proses identifikasi mayat kebakaran tersebut telah selesai. Pemerintah setempat mengatakan, 120 pria dan 113 wanita meninggal dalam kebakaran dan 92 orang masih dirawat di rumah sakit. Mayoritas tewas karena sesak nafas akibat menghirup asap kebakaran yang beracun dan terinjak-injak.