Rabu 30 Jan 2013 06:35 WIB

Tepis Isu Kabur, Hatta Diminta Tampilkan Rasyid

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
  Tersangka kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, Rasyid Rajasa (Tengah) didampingi orangtuanya Hatta Rajasa dan Okke Rajasa, tiba di Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Tersangka kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, Rasyid Rajasa (Tengah) didampingi orangtuanya Hatta Rajasa dan Okke Rajasa, tiba di Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirlantas Polda Metro Jaya bertanggung jawab secara moral untuk mendesak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, agar menampilkan anak bungsunya, Rasyid Rajasa ke hadapan publik.

Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Rabu (30/1). Menurutnya, tindakan ini perlu dilakukan untuk menepis isu Rasyid kabur ke luar negeri. Kepastian keberadaan Rasyid ini diperlukan karena ia masih tersangkut dalam kasus tabrakan yang menewaskan dua orang.

Belakangan ini berkembang isu Rasyid sudah berada di luar negeri. Isu ini kemudian dibantah Hatta Rajasa. Sayangnya, ia tidak menampilkan anaknya ke hadapan publik.

Neta mengatakan, selama ini rasa keadilan publik sudah terusik karena Polri memberikan banyak keistimewaan kepada Rasyid. Rasyid tidak ditahan meski telah menyebabkan dua orang tewas akibat ditubruk mobilnya. "Dengan adanya isu Rasyid kabur ke luar negeri, Dirlantas Polda Metro bertanggung jawab secara moral untuk menunjukkan Rasyid kepada publik," ujar Neta.

Rencananya, pekan ini polisi kembali menyerahkan BAP Rasyid ke kejaksaan, sehingga statusnya P21 (berkas dinyatakan lengkap). Lazimnya, setiap penyerahan BAP ke kejaksaan tersangka juga ikut diserahkan, sehingga nasib dan keberadaan Rasyid menjadi tanggung jawab kejaksaan.

"IPW mendesak polisi menyerahkan Rasyid ke kejaksaan secara transparan. Jika penyelesaian kasus Rasyid tak kunjung transparan yang paling dirugikan sebenarnya adalah Hatta sebagai ketua umum PAN dan calon presiden 2014," katanya.

Neta juga menyinggung penangkapan BNN terhadap bakal caleg PAN, Raffi Ahmad, dan anggota DPRD dari PAN Wanda Hamidah yang diduga terlibat kasus narkoba. Ini menjadi pukulan telak bagi PAN dan Hatta Rajasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement