Rabu 30 Jan 2013 19:42 WIB

PKS akan Bawa Pelaku Fitnah ke Ranah Hukum

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan, akan membawa para pelaku penyebaran fitnah terhadap PKS ke ranah hukum.  

Sebagai seorang ketua fraksi, Hidayat kecewa dengan kabar penuh fitnah yang menyatakan PKS digeledah oleh KPK. Begitu pula dengan kabar yang menyatakan, anggota komisi IV DPR RI dari FPKS ditangkap KPK.

PKS, ujar Hidayat, akan mengamati dan menyelidiki siapa saja yang berani menyebarkan fitnah terhadap PKS di muka umum atau pun media massa.

Mereka yang menyebarkan fitnah tersebut akan dibawa ke ranah hukum. Sebab fitnah yang mereka sebarkan mencemarkan nama baik PKS, melakukan perbuatan tidak menyenangkan, dan melakukan fitnah.

Ketiga hal itu, terang Hidayat, sudah cukup bagi PKS untuk menyeret mereka ke ranah hukum. Namun ia enggan menyebutkan siapa saja penyebar fitnah tersebut. “Cukup kami simpan sendiri, namun kami akan bertindak dan tidak hanya diam,” terangnya.

Fitnah ini, kata Hidayat, merupakan bagian dari black campaign agar PKS tidak dipercaya lagi oleh rakyat. Ini sangat merugikan PKS. “Cara semacam ini merupakan cara yang sangat buruk dalam memasuki pemilu 2013-2014,” katanya.

Meski tak menyebutkan waktu tepatnya, Hidayat mengungkapkan, pihaknya akan membawa masalah ini ke ranah hukum. “Kami secepatnya akan melaporkan pihak-pihak tertentu yang memfitnah PKS ke penegak hukum agar mereka jera,” katanya. 

PKS, lanjut Hidayat, meminta agar  KPK segera mengungkapkan ke publik tentang latar belakang dan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penangkapan terhadap empat  orang di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (30/1) dinihari.

Hal itu diharapkan akan memperjelas status kasus tersebut dan juga pihak-pihak yang disangkakan terlibat serta menghindari dugaan-dugaan yang cenderung berkembang tanpa konfirmasi. “Kami ingin masalah ini segera clear,” katanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement