REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ratusan penumpang Batavia Air menunggu tanpa kepastian di depan koridor konservasi tiket pesawat Bandara Adi Sutjipto, Sleman, DIY. Mereka mengeluhkan pelayanan jasa penerbangan Batavia Air yang dinilai tidak bertanggung jawab.
Menurut pantuan Republika, ratusan penumpang Batavia Air menumpuk dan saling berkeluh kesah satu sama lain. Sedangkan pihak Angkasapura hingga saat ini belum juga mendatangi lokasi koridor konservasi tiket.
Penumpang tujuan Batam, Andri (48 tahun) mengatakan, seharusnya Batavia Air bisa bertanggung jawab. Paling tidak untuk mengganti penerbangan para penumpang.
Pasalnya hingga saat ini, loket tiket pun terpantau kosong, jadi para penumpang hanya bisa menunggu tanpa kepastian. "Saya menunggu dari subuh tadi," kata Andri pada Republika, Kamis (31/1).
Berbeda dengan Sri (32) yang meluap marah akibat batalnya penerbangan ke Jakarta. Dia menilai Batavia Air justru melarikan diri dari tanggung jawab. Paling tidak, dia menginginkan adanya perhatian dari pihak Bandara, namun hingga saat belum juga ada imbauan apa-apa.
Terhitung Kamis (31/1) pukul 00.00 WIB, PT Metro Batavia berhenti melayani penumpang. Penghentian layanan transportasi udara ini dilakukan karena Keputusan Pengadilan Niaga Jakarta memutuskan Batavia Air pailit.