Kamis 31 Jan 2013 21:49 WIB

Nasib Anak Usaha Batavia Air Belum Jelas

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Calon penumpang maskapai Batavia Air menunggu kepastian pengembalian tiket di kantor pusat maskapai tersebut di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/1).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Calon penumpang maskapai Batavia Air menunggu kepastian pengembalian tiket di kantor pusat maskapai tersebut di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Metro Batavia dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu (30/1). Tak hanya nasib penumpang, ini pun membuat nasib anak usahanya, PT Aero Flyer Indonesia, belum jelas.

Kurator PT Metro Batavia Andra Reinhard Pasaribu menyatakan, akan melakukan evaluasi aset perseroran terlebih dulu. "Kami baru akan melihat apakah aset Batavia yang ada di sekolah penerbangan tersebut menguntungkan bagi kepailitan perusahaan," ujar Andra, Kamis (31/1).

Proses baru berjalan sehingga anak usaha tersebut belum ditentukan nasibnya. Opsi yang ada adalah dengan menjualnya ke maskapai penerbangan lain.

Sejauh ini kegiatan sekolah penerbangan milik Batavia Air tersebut masih berjalan seperti biasa. Hanya sekolah tidak lagi menerima siswa baru. Saat ini siswa yang tengah studi di sekolah tersebut berjumlah sekitar 50 siswa.

Kurator memastikan kegiatan belajar-mengajar akan tetap berjalan meskipun nasib induk usahanya tengah dililit hutang. "Yang pailit itu kan PT Metro Batavia, bukan Aero Flyer," kata Andra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement