REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB mengancam akan mengambil langkah sangat tegas dan kuat jika Korea Utara meneruskan rencana uji nuklir.
"Dewan sepakat dan mereka sangat tegas. Saya harapkan tindakan sangat tegas dan kuat yang akan diambil," kata Presiden Dewan Keamanan, Kim Sook, Senin (4/2) waktu setempat seperti dikutip PressTV.
Menurut Sook, mereka tidak bisa berdiam diri melihat tindakan provokasi Korea Utara. Pernyataan itu dilontarkan setelah Pyongyang mengatakan mereka telah meluncurkan roket yang lebih panjang untuk uji nuklir tingkat tinggi pada 24 Januari. Uji nuklir itu ditujukan bagi AS yang mereka sebut sebagai musuh.
Pada 22 Januari, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru kepada Korea Utara karena meluncurkan roket jarak jauh pada 12 Desember 2012. Pyongyang mengumumkan telah meluncurkan roket jarak jauh dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae yang terletak di Cholsan County, utara Provinsi Pyongan. Roket itu berhasil masuk orbit.
Peluncuran roket tersebut memicu kritik dari Uni Eropa dan PBB. Pada 14 Desember, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan negaranya akan meluncurkan program luar angkasa. Mereka akan meluncurkan lebih banyak roket dan mengirim lebih banyak satelit ke orbit.
Washington dan sekutunya menilai peluncuran roket itu merupakan kedok untuk uji rudal balistik antar benua yang mampu membawa hulu ledak nuklir.