REPUBLIKA.CO.ID, PONDOK GEDE -- Luapan air setinggi dua meter yang terjadi Senin malam (4/2) di Jati Asih, Bekasi, bukanlah kiriman dari Katulampa, melainkan dari Gunung Putri. Banjir kali ini, warga sudah siaga menyelamatkan harta bendanya.
Kepala Dinas Bimarta Kota Bekasi, Momon Sulaeman mengatakan hal itu saat dihubungi, Selasa (5/2). Menurutnya, intensitas hujan yang turun sejak pukul 20.00 hingga 23.00 malam, menyebabkan tanggul jebol dan air luber. ''Selain jebol, air luber masuk ke rumah warga'', ujarnya.
Dia mengatakan, hujan yang turun sudah melebihi intensitas hujan yang turun saat pertengahan Januari lalu. Jika pada Januari itu intensitasnya 524 detik per kubik, hujan semalam itu 650 detik per kubik.
Warga di sekitar perumahan telah diimbau untuk meninggalkan rumahnya dan evakuasi. Masyarakat ternyata sudah siaga mengamankan barang-barangnya karena hal serupa yang telah terjadi bulan lalu. Mereka telah diberitahu bahwa akan terjadi banjir susulan di bulan Februari hingga Maret, sehingga sudah siaga.
Salah satu warga, Aufa Apriliani yang tinggal di Pondok Gede Permai mengaku, air telah masuk di rumahnya sejak tadi malam. Ia dan keluarganya belum menurunkan barang-barang di rumahnya, sejak banjir yang menimpanya pertengahan Januari lalu. ''Kami sudah dapat informasi akan banjir lagi, jadi barang belum diturunin'', ujarnya.
Momon mengatakan, akan terus menyiagakan seluruh lurah dan tim dari PU. Selain itu bantuan tiga pompa air dari pusat pun telah datang.