REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Skandal pengaturan pertandingan dan perjudian ilegal terjadi di Spanyol. Sejumlah otoritas belum mengakui masalah ini
"Di sini penyakitnya tidak diakui, maka Anda tidak dapat mengobati pasien," kata wakil presiden liga profesional (LFP), Javier Tebas, seperti dikutip harian olahraga Marca.
"Terdapat institusi-institusi yang tidak waspada terhadap apa yang terjadi," ucapnya. "Terdapat pengaturan pertandingan dan perjudian ilegal. Persentasenya memang kecil, namun korupsi juga terjadi di Spanyol."
Penyelidikan kepolisian Eropa, badan anti kriminal Eropa Europol, dan jaksa-jaksa nasional mengungkap 680 pertandingan yang diduga telah diatur sebagai bagian dari penipuan perjudian global yang dijalankan dari Singapura.
Mereka memasukkan beberapa pertandingan kualifikasi Piala Dunia, Piala Eropa, dan Liga Champions.
''Sejumlah pertandingan yang dikaji, beberapa di antaranya telah menjadi subyek dari persidangan kriminal yang cukup sukses, berlangsung pada 2008 sampai 2011,'' kata penyelidik.
Sekitar 380 pertandingan dimainkan di Eropa. Sebanyak 300 lainnya diidentifikasi berlangsung di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Tebas bulan lalu mengatakan bahwa LFP mengetahui beberapa pertandingan di Spanyol telah diatur. "Kami berusaha mengungkap pihak-pihak yang curang. Karena, terjadi kecurangan di sepak bola Spanyol," ucapnya.