Kamis 07 Feb 2013 14:17 WIB

Demokrat: Lucu, Persoalan Partai Diumbar ke Publik

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Lambang Partai Demokrat
Foto: Dok Republika
Lambang Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menyayangkan sikap sejumlah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang mengumbar persoalan internal partai ke publik. 

"Ini rahasia internal sebaiknya diselesaikan dengan mekanisme internal," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Umar Arsal kepada wartawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan Jakarta, Kamis (7/2).

Menurutnya, Dewan Pembina mestinya bersikap bijaksana menyikapi persoalan yang mendera partai. Umar menyontohkan pernyataan Sekretaris Dewan Pembina Jero Wacik yang meminta Anas Urbaningrum mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum demi menyelamatkan elektabilitas Partai Demokrat. 

"Lucu saya kira kalau persoalan ini disampaikan ke media apalagi melalui konfrensi pers," ujar Umar.

Kendati begitu, Umar meyakini pernyataan Jero tersebut pada dasarnya memiliki tujuan baik. Ia memprediksi pernyataan Jero yang meminta Anas mundur berangkat dari keprihatinan akan elektabilitas partai yang kian terpuruk. 

Pun, Umar mempercayai persoalan internal partainya baik yang menyangkut elektabilitas maupun soliditas hanya bisa diselesaikan lewat kerjasama antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. 

"Dwi tunggal itu yang bisa menyelamatkan partai ini," kata Umar. Sejauh ini, ia mengungkapkan seluruh pengurus DPP Partai Demokrat masih kompak mendukung kepemimpinan Anas. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement