Jumat 08 Feb 2013 19:19 WIB

AS Sarankan Provokasi Cina-Jepang Diakhiri

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan
Foto: chinasmack.com
Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) menyarankan agar provokasi yang selama ini terjadi antara Jepang dan Cina berkaitan dengan masalah Laut Cina Selatan diakhiri.

"Pemimpin pasukan di lapangan harus diberikan petunjuk mengenai cara mengatasi skenario-skenario yang dapat terjadi. Jangan sampai keputusan di lapangan justru memicu terjadinya konflik terbuka," ujar Panglima Militer AS Kawasan Pasifik (PACOM) Laksamana Samuel Locklear III di Ritz Carlton Hotel, Jumat (8/2).

Sang panglima menyarankan agar kedua negara segera menyepakati aturan bersama (Code of Conduct). Hal itu disarankan, supaya sengketa tersebut tidak menjadi sebuah konflik terbuka.

Solusi yang ditawarkan melalui kesepakatan kedua belah pihak tadi, diyakininya ampuh diterapkan pada masa Perang Dingin AS dan Uni Soviet. Mereka memiliki prosedur yang digunakan saat berhadapan di lapangan. Prosedur tersebut membantu mencegah terjadinya eskalasi konflik walaupun saat itu kedua negara sedang terlibat perang dingin.

Di sisi lain, saran AS tersebut tidak melihat Cina sebagai rival seperti Uni Soviet pada masa Perang Dingin. AS justru ingin mengajak Cina untuk berpartisipasi memelihara perdamaian dunia. "Jika AS menganggap Cina sama seperti Uni Soviet di masa Perang Dingin. Saya pikir AS akan menjalankan kebijakan yang sangat berbeda dari yang kini kami lakukan," ujarnya.

Kemajuan sektor militer yang kini dialami Cina, dianggapnya, sebagai konsekuensi peningkatan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu. "Perkembangan militer China membuat kompetisi antara AS dan Cina tidak akan terelakkan. Namun AS menginginkan kompetisi tersebut berlangsung sehat karena AS sendiri memiliki hubungan ekonomi yang cukup dekat dengan Cina," jelas Locklear.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement