Kamis 13 Feb 2025 11:19 WIB

Gencatan Senjata Dilanggar, Hamas: Sandera Kami Jaga, tapi Israel Siksa Warga Kami

Israel harus bertanggung jawab terhadap puluhan ribu warga tewas di Gaza Palestina.

Pejuang Palestina ke lokasi penyerahan sandera Agam Beger di kamp pengungsi Jabalya di Kota Gaza, Kamis 30 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Mohammed Hajjar
Pejuang Palestina ke lokasi penyerahan sandera Agam Beger di kamp pengungsi Jabalya di Kota Gaza, Kamis 30 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Meski gencatan senjata terlaksana, Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjukkan inkonsistensi menaati hal tersebut. Ada saja pasukannya yang melukai, bahkan membunuh warga Gaza. Belum lagi perilaku prajurit mereka yang biadab terhadap tahanan warga Palestina.

Hal tersebut sungguh menodai perjanjian gencatan senjata yang sudah dibangun. Komitmen untuk menuju tahap dua gencatan senjata juga belum terjadi. Hamas berkomitmen untuk melanjutkan gencatan senjata, namun Israel belum menunjukkan keseriusannya untuk menuju ke sana.

Baca Juga

Israel sangat berambisi melucuti bahkan mendongkel Hamas dari Gaza. Namun hal itu tidak mungkin terjadi, karena saat ini hanya Hamas yang memiliki pengaruh besar untuk membangun Gaza. Kelompok perlawanan tersebut memegang kendali mulai tukang sapu hingga pemimpin pemerintahan.

Juru bicara Brigade al Quds, Abu Hamza, menegaskan bahwa nasib para tahanan Israel yang ditahan oleh kelompok perlawanan di Jalur Gaza "terkait dengan perilaku Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baik secara negatif maupun positif," dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah Israel atas konsekuensi dari penghindaran terhadap apa yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran yang terus dilakukannya.

Pada hari Rabu, Abu Hamza menekankan "aturan tetap, yaitu bahwa perlawanan berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata dalam semua aspeknya, jika musuh berkomitmen padanya."

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement