REPUBLIKA.CO.ID, Para gerilyawan di Suriah yang saling bentrok, sekarang menghadapi serangan bertubi-tubi dari militer Suriah. Akibatnya, lebih banyak para gerilyawan yang lari ke Lebanon.
FNA melaporkan, selain terlibat bentrokan dengan sesama anasir bersenjata, para gerilyawan Suriah juga mengkhawatirkan pemutusan pembayaran gaji mereka dari pihak-pihak asing pendukung krisis Suriah.
Berdasarkan keterangan sejumlah sumber di utara Lebanon dan Bekaa, dalam beberapa pekan terakhir semakin banyak anasir bersenjata yang melarikan diri dari Suriah menuju Lebanon khususnya dari Homs dan Damaskus. Mereka menggunakan jalur-jalur yang sulit dilintasi di perbatasan Suriah dengan Lebanon, yang biasanya digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Suriah.
Sumber lain di lapangan menyebutkan bahwa kelompok bersenjata Suriah sedang menghadapi friksi internal dan bahkan di banyak tempat mereka juga menghadapi perlawanan dari warga Suriah.
Dalam beberapa waktu terakhir Front al-Nusrah terlibat bentrokan sengit dengan kelompok yang menamakan diri Front Islami serta para anasir yang berada di bawah komando Pasukan Bebas Suriah.
Saat ini, kelompok-kelompok bersenjata di Suriah terjebak friksi hebat akibat perebutan hasil rampasan dari warga dan dukungan finansial dari asing. Selain itu, masalah yang lebih mengkhawatirkan mereka saat ini adalah tidak sampainya gaji yang diberikan oleh pihak-pihak asing ke tangan mereka.
Faktor-faktor tersebut memperlemah kekuatan kelompok bersenjata itu dan semakin suksesnya militer Suriah dalam memburu para anasir bersenjata.