REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Vitaly Churckin mengatakan oposisi Suriah berencana membuka dua kantor di AS.
Salah satu kantor akan berlokasi di dekat kantor PBB, New York. Satu kantor lainnya akan berada di Washington. Profesor politik dari Universitas Arkansas, Najib Ghadban dan Ubab Halil akan menjadi kepala kantor tersebut.
Menanggapi hal ini Pemerintah Rusia akan mengadakan pertemuan dengan oposisi Suriah. Mereka akan menghentikan usaha kelompok itu membuka perwakilan di dekat kantor PBB untuk mendapatkan pengaruh politik di dunia internasional.
"Kami sangat menentang ini karena akan merusak usaha dialog politik di Suriah," kata Churkin seperti dikutip PressTV, Sabtu (9/2).
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov bertemu dengan kepala oposisi Suriah, Moaz al-Khatib di sela-sela pertemuan tentang keamanan internasional di Munich, Jerman. Rusia mengundang Khatib ke Moskow untuk pembicaraan lebih lanjut tentang solusi krisis politik di Suriah.
Di Munich, Lavrov juga bertemu dengan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan utusan PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi. Pemimpin diplomat Rusia menolak keinginan AS untuk menggulingkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan membentuk pemerintahan transisi.
Pada Jumat kemarin, Pemerintah Suriah mengatakan pihaknya siap untuk berdialog dengan oposisi tanpa syarat apapun.
"Pintu terbuka, meja negosiasi ada di sini, silakan rakyat Suriah yang ingin berdialog dengan kami, ujar Menteri Informasi Suriah, Omrane al-Zoubi.