REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Riri, adik dari Annisa Azward (20), mahasiswi yang meninggal setelah meloncat dari mikrolet, mengaku sempat mendapat nasehat dari kakaknya agar berhati hati naik angkutan umum.
Riri mengatakan Annisa pada Jumat (8/2) masih sempat menghubungi dirinya melalui telepon genggamnya. Saat itu Annisa sedang berada di rumah sakit.
"Kakak berpesan agar saya berhati-hati memilih angkot yang akan ditumpangi jangan sampai mengalami kejadian seperti dialaminya," kata dia.
"Saya sedang menangis, terus ditelepon kakak dan berpesan agar saya rajin belajar, dan kalau naik angkot, berhati-hati dulu baru naik, lihat dulu jangan seperti kakak," ujar Riri.
Menurut Riri, Annisa naik angkot U10 akan ke rumah tantenya Refniathi di Tanjung Priok.
"Setiap liburan, Annisa memang kerap berkunjung ke rumah tantenya. Angkot yang dinaiki Annisa tidak melewati rute yang biasanya. Annisa curiga dan minta diturunkan. Namun pengemudi angkot tidak memenuhi permintaan kakak, sehingga kakak memilih nekat meloncat dari angkot itu," kata Riri.
Annisa, mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, meninggal setelah melompat dari angkutan kota di Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat..
Pada Ahad dia dimakamkan di pemakaman keluarga rawang, Jorong Koto Tuo Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Orang tuanya, Aswar dan Eli Helfiza tidak kuasa menahan tangis saat pemakaman.
Jenazah korban tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar pukul 17.45 WIB dari Jakarta menggunakan pesawat Garuda. Dari BIM, jenazah korban dibawa dengan mobil ambulan dan langsung dishalatkan di Masjid Jami Al Muslimin Balai Banyak-Balai Gurah.