Senin 11 Feb 2013 18:32 WIB

Ikhwanul Muslimin Tolak Seruan Agar Mursi Mundur

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Ikhwanul Muslimin
Ikhwanul Muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Kericuhan yang terus bergejolak di Mesir berujung kepada tuntutan oposisi agar Presiden Muhammad Mursi bersedia mengundurkan diri dari kursi kepresidenannya. Namun, tuntutan tersebut ditolak serta merta oleh Partai Ikhwanul Muslimin yang mengusung Mursi.

Wakil Ketua Ikhwanul Muslimin, Essam El Erian, mengatakan Presiden Morsi akan tetap menjalankan amanahnya sebagai presiden hingga masa jabatannya berakhir. Essam berpendapat, protes yang terus dilancarkan kubu oposisi adalah suatu bentuk keberagaman dan hal yang lumrah terjadi dalam demokrasi.

"Itu bukan perbedaan, anda bisa melihatnya sebagai perbedaan tapi saya melihatnya sebagai keragaman," jelas Essam seperti dilansir BBC (11/2).

"Kini kebebasan berarti semua bisa berkembang, semua ide terbuka, semua pikiran terbuka dan semua orang memiliki hak yang sama untuk mengorganisir diri, untuk mengungkapkan pendapat mereka," tegasnya.

Menurut Essam, para penentang Morsi di kubu oposisi lah yang bertindak tidak demokratis karena tidak menerima hasil pemilihan presiden yang berlangsung adil sementara perbedaan kelompok politik diteruma dalam Mesir era baru.

Sementara bagi oposisi, Mursi telah mengkhianati revolusi Mesir  yang mati-matian diperjuangakan warga Mesir dalam penggulingan Presiden Mubarak. Oposisi juga menolak tawaran Mursi untuk berdialog dalam rangka bernegosiasi mengakhiri kericuhan yang kian bergolak.

Oposisi terus menggalang massa untuk turun ke jalan. Unjuk rasa besar-bersaran yang diwarnai kekerasan yang terjadi sepanjang penghujung bulan Januari setidaknya telah meregut 30 nyawa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement