Senin 11 Feb 2013 20:06 WIB

Boediono: Jangan Ciptakan Generasi Muda "Hang"

Wakil Presiden Boediono
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Presiden, Boediono, menegaskan pemerintah jangan sampai menciptakan generasi muda hang yang tidak mampu memiliki kemampuan apa-apa dan kualitasnya lebih buruk dari generasi sekarang.

"Jika diibaratkan komputer, jangan sampai generasi mendatang tidak memiliki kemampuan apa-apa atau hang, padahal kewajiban kita sebagai generasi sekarang adalah menciptakan generasi mendatang lebih berkualitas," kata Boediono, di Depok, Senin (11/2).

Boediono membuka Rembug Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, serta ratusan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam bidang komputer, hang adalah satu istilah pada kondisi suatu sistem operasi komputer yang tidak dapat menanggapi segala perintah yang dimasukkan; tentu mengarah pada kerusakan komputer.

Boediono menyatakan, ada dua variabel sangat menentukan keberhasilan generasi muda, yaitu kesehatan dan pendidikan, yang saling berkait dan mendukung. "Ibarat komputer, kesehatan adalah perangkat keras dan pendidikan adalah perangkat lunak," katanya.

Dia menyatakan, yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas generasi mendatang lebih baik adalah generasi sekarang yang sedang memegang tampuk kendali bangsa untuk bisa menjalankan roda pemerintahan selanjutnya.

Namun, banyak sekali pemberitaan fakta di berbagai media massa menyatakan pelaku-pelaku kejahatan sistemik dan terorganisasi --korupsi besar-besaran-- melibatkan tokoh-tokoh pemegang tampuk kekuasaan, baik di legislatif, partai politik, pemerintahan, hingga pelaku usaha. 

Semuanya berasal dari generasi kini dan ini contoh buruk bagi generasi muda. "Dalil dan sejarah sudah mencatat, kemajuan suatu bangsa bisa terjadi bila generasi mendatang lebih baik dari generasi sekarang. Itu sederhana tapi esensinya mendalam," kata Boediono. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement